Bandar Lampung, LBS NEWS, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mendapuk Wakil Direktur (Wadir) Keperawatan Pelayanan dan Penunjang Medik Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung, dr. Imam Ghozali sebagai anggota pimpinan Konsil Kesehatan Independen (KKI) periode 2024-2028.
dr. Imam Ghozali menjadi satu-satunya dari Lampung yang masuk dalam jajaran struktur KKI periode 2024-2028 bersama 108 pimpinan dan anggota Konsil Kesehatan Indonesia, Kolegium Kesehatan, dan Majelis Disiplin Profesi.
Dia dilantik Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, pada Senin 14 Oktober 2024 lalu, di Jakarta.
Kepada awak media, dr. Imam Ghozali mengatakan, Konsil Kesehatan Indonesia merupakan leburan dari Konsil Kedokteran Indonesia dan Konsil Ketenagakerjaan Indonesia.
” Sekarang dilebur menjadi Konsil Kesehatan Indonesia meskipun komposisinya tetap sama, ada kolegium ada majelis disiplin,” Ujar dr. Imam Ghozali.
Baca Juga : Mayat Anonim Ditemukan di Drynase Tol Bakauheni Lamsel
Konsil Kesehatan Indonesia merupakan suatu badan yang berada langsung di bawah Presiden RI dan bertugas untuk meregistrasi serta menjaga kualitas pelayanan kesehatan.
” Di mana yang paling penting kepastian hukum, rakyat yang mendapat pelayanan itu sendiri dan yang paling penting itu kedepan tidak hanya mencetak dokter tetapi mencetak dokter yang di rekognisi juga di luar negeri,” Ungkap dr Imam.
Kata dr. Imam Ghozali, dahulu ketika ada seorang dokter telah menyesuaikan pendidikan dan ingin bekerja di luar negeri tidak diakui status pendidikannya dan down gradenya lebih rendah.
” Kalau dulu ketika seorang dokter tamat dari suatu pendidikan dan dia akan bekerja keluar negeri dia tidak diakui status pendidikannya dan down grade jadi lebih rendah, sehingga diminta untuk mengambil pendidikan lagi karena dianggap tidak sama kurikulum nya,” Ungkapnya.
Sehingga melalui Konsil Kesehatan Indonesia ini, akan melakukan rekognisi sehingga tenaga kesehatan asal Indonesia dapat diterima jika ingin bekerja di luar negeri.
” Jadi kita tidak hanya membentuk SDM yang bermutu dan berkualitas, tetapi juga setara dengan pendidikan doker di luar negeri jadi setidaknya ada hubungan G to G antara dua negara,” Ucapnya. (Redaksi)